NAMA : Saskia Fellisca
NPM : 2A213235
KELAS : 4EB16
JAWAB :
Komponen
|
Keuntungan
|
Kerugian
|
|
Dari
pengukuran maka akan didapatkan informasi yang sifatnya kualitatif (dapat
diukur/dinilai)
|
Karena
hanya meyajikan pengukuran maka informasi yang diberikan tidak menyeluruh,
hanya mencakup profitabilitas dan kekuatan posisi keuangan suatu perusahaan tidak mencakup manajerial untuk
pengambilan keputusan
|
|
Informasi yang diberikan berupa tepat sasaran kepada
para pengguna yang diharapkan
|
Pengungkapan hanya berpusat pada isu-isu, tidak dilengkapi dengan data konkrit, sehingga belum sesuai
dengan fakta yang ada
|
|
Dapat memeriksa laporan keuangan sekaligus evaluasi jika terjadi kecurangan-kecurangan atau ketidakwajaran suatu laporan keuangan dalam suatu
perusahaan.
|
Kurang
begitu efektif karena penilaian dari Auditor Internal cenderung menutupi
kecurangan, dan Audit External membutuhkan uang yang besar untuk jasa
auditnya
|
- Saran klasifikasi alternatif yang berguna
Menurut saya
Klasifikasi Auditing yang paling
berguna, selain evaluasi dilakukan oleh
pihak internal, juga dilakukan oleh Audit external. Sehingga laporan yang
dibuat independen dan tidak memihak peusahaan tersebut.
JAWAB :
Karena jaman globalisasi kita dituntut untuk lebih peduli terhadap suatu kegiatan atau praktik akuntansi internasional, maka tidak asing jika pada saat ini sering kita jumpai beberapa prinsip/budaya Akuntansi internasional yang kita adaptasi untuk kegiatan akuntansi suatu perusahaan.
Tahun-tahun belakangan ini akuntansi internasional semakin rumit karena terdapat perbedaan-perbedaan dalam budaya, praktik bisnis, struktur politik dan perundang-undangan, sistem hukum, nilai mata uang, tingkat inflasi lokal, resiko bisnis dan hukum pajak yang berlaku di setiap Negara.
3. Apakah tujuan melakukan klasifikasi sistem akuntansi?
JAWAB :
Klasifikasi sistem akuntansi yaitu pengelompokkan sistem akuntansi keuangan menurut karekteristik khususnya klasifikasi yang mengungkapkan standar dasar dimana anggota-anggota kelompok memiliki kesamaan dan yang membedakan kelompok-kelompok yang beraneka ragam satu sama lain. Maka dengan mengenali kesamaan dan perbedaan tersebut, tujuannya dapat dijadikan pembanding untuk pemahaman sistem akuntansi akan lebih baik.
JAWAB :
Budaya berarti nilai-nilai dan perilaku yang dibagi oleh suatu masyarakat. Variabel budaya mendasari pengaturan kelembagaan di suatu negara (seperti sistem hukum). Hofstede mendasari empat dimensi budaya nasional (nilai sosial) yaitu: Individualisme, Jarak kekuasaan, Penghindaran ketidakpastian, dan Maskulinitas.
Berdasarkan hasil analisis Hofstede, Gray mengusulkan suatu kerangka kerja yang menghubungkan budaya dan akuntansi, Ia mengusulkan empat dimensi nilai akuntansi yang mempengaruhi praktik pelaporan keuangan suatu negara, yaitu :
1. Profesionalisme versus ketetapan wajib
pengendalian : preferensi terhadap
pertimbangan profesional individu dan regulasi sendiri kalangan profesional
dibandingkan terhadap kepatuhan dengan ketentuan hukum yang telah ditentukan.
2. Keseragaman versus fleksibilitas : preferensi terhadap keseragaman dan
konsistensi dibandingkan fleksibilitas dalam bereaksi terhadap suatu keadaan
tertentu.
3. Konservatisme versus optimisme : suatu preferensi dalam memilih pendekatan
yang lebih bijak untuk mengukur dan mengatasi segala ketidakpastian di masa
depan, daripada memilih pendekatan yang sekadar optimis namun beresiko.
4. Kerahasiaan versus transparansi : preferensi atas kerahasiaan dan pembatasan
informasi usaha menurut dasar kebutuhan untuk tahu dibandingkan dengan
kesediaan untuk mengungkapkan informasi kepada publik.
JAWAB :
Adanya sector swasta dan public yang menyebabkan timbulnya perbedaan praktik Akuntansi. Penetapan standar akuntansi dan beberapa transaksi yang berbeda juga menjadi alasan. Yang harus memperhatikan perbedaan ini adalah Asosiasi Akuntansi Internasional agar praktek yang dilakukan oleh Negara-negara di dunia menjadi satu kesatuan di dunia global.
No comments:
Post a Comment