Ternyata emosi lebih tahan lama ketimbang daya ingat. Tim peneliti dari Universitas Lowa, Amerika serikat, memperlihatkan film-film bertema sedih dan membahagiakan kepada lima pasien penderita masalah daya ingat. Para pasien memang tidak mengingat apa yang mereka tonton, tetapi menyimpan perasaan yang dipicu video-video itu.
“Kesedihan cenderung bertahan lebih lama ketimbang kebahagiaan, tetapi keduanya bertahan lebih lama ketimbang ingatan pasien akan film-film itu, “ kata Justin Feinstein, mahasiswa S-2 ilmu saraf dan psikologi.
Pada orang sehat, lanjut Feinstein, perasaan akan memudar seiring berjalanya waktu. Namun pada dua pasien dalam studi itu perasaan tidak memudar, bahkan rasa sedih tetap ada. Temuan tersebut bermanfaat bagi para pasien penyakit Alzheimer, keluarga, dan perawat mereka.
“kunjungan atau telepon dari keluarga berpengaruh positif lebih lama terhadap kebahagiaan pasien,” papar Feinstein.
Kata penting : Alzheimer adalah penyakit yang menyerang saraf dan kejiwaan seseorang, penderita akan mengalami hilangnya ingatan secara permanen, dan perlahan-lahan dapat menbahayakn jiwanya. Penyakit ini belum ditemukan obatnya, namun menurut saya keluarga lah yang sangat berperan penting untuk menghambat siklus penyakit ini. Sebab dengan bercengkrama bersama keluarga emosi di dalam jiwanya akan selalu memberikan kebahagiaan semasa hidupnya.
Sumber : harian Media Indonesia
No comments:
Post a Comment