Friday, June 26, 2015

Rangkuman Tugas Perekonomian Indonesia

Ada 3 Tugas dalam Mata Kuliah Perekonomian Indonesia :

1. Sistem Ekonomi di Dunia dan Perkembangan Sistem Perekonomian di Indonesia
2. Hambatan Perdagangan Internasional
3. Hubungan Industrialisasi dengan Kemiskinan

Sekedar Informasi saja, mata kuliah ini bermuatan softskill, sehingga pengerjaan tugasnya memang melalui media blog. Kalau menurut saya pribadi sebagai mahasiswa, softskill disini dimaksudkan agar setiap mahasiswa mampu mengembangkan kreatifitas, ide dan pemahaman melaui penulisan, sehingga terkadang yang termasuk ke dalam mahasiswa "moody-an" akan cenderung mengerjakan tugas saat mood saja, apalagi terpaku pada jadwal deadline pengumpulan tugas. Kalau soal plagiat dan copy-paste dari tulisan lain ya itusih kembali lagi ke penilaian dosen sendiri. 

Mengenai sistem ekonomi di dunia dan perkembangan sistem perekonomian di Indonesia, dapat diambil kesimpulan, Sistem ekonomi di dunia yaitu Tradisional, Liberal dan Campuran. 
Setiap negara berhak menentukan mana sistem perekonomian yang akan dianut, karena setiap jenis sistem memiliki cara dan kebaikan atau keburukannya masing-masing.
Perekonomian di Indonesia saat ini sedang mengalami gejolak pasca pemilihan presiden yang baru yakni Bp. Joko Widodo. Berbagai regulasi dan peraturan dibuat demi menciptakan perekonomian Indonesia yang maju dan mandiri sesuai harapan bangsa. 

Kemudian untuk hambatan perdagangan Internasional, perdagangan Internasional saat ini sedang mengalami perkembangan yang sangat pesat. Mulai dari barang yang keluar negara bahkan yang masuk ke dalam negara. Bahasan ini terkait erat dengan bisnis Impor-Ekspor yang terjadi. Saat ini dinilai proses impor lebih tinggi dibandingkan ekspor, sehingga berdampak bagi lemahnya nilai tukar rupiah terhadap mata uang asing. beberapa kebijakan dibuat pemerintah untuk menaikkan Ekspor agar negara tidak lagi defisit. Ini yang kerap kali menjadi hambatan bagi perusahaan swasta untuk dapat menjalankan perdagangan yang bahan baku nya didapat dari Impor.

Hubungan industrialisi dengan kemiskinan, industrialisasi berdampak positif dan negatif bagi masyarakat, dengan adanya industri baru maka pengangguran dapat diserap dan mengurangi tingkat kemisikinan, kemudian industrialisasi juga mempengaruhi kemisikinan dalam hal negatif  karena tingkat pendapatan yang diberikan sektor industri masih sangat rendah, sehingga sering terjadi kesenjangan ekonomi.

Demikian kesimpulan yang dapat saya sampaikan selama mengerjakan tugas Perekonomian Indonesia. Semoga dapat bermanfaat bagi para pembacanya.

Terimakasih untuk Dosen yang selama ini membimbing kelas kami 1EB22 Bp, Dennis Ramadian, semoga yang diajarkan dapat bermanfaat untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan untuk di masa sekarang dan yang akan datang. Amin~


Friday, June 19, 2015

Hubungan Industrialisasi dengan Kemiskinan

Ada dua hal yang harus diperhatikan yaitu Industrialisai dan Kemisikinan.

Bahasan pertama...

INDUSTRIALISASI

Definisi kata industrialisasi berasal dari kata dasar industri yang artinya adalah kelompok bisnis tertentu yang memiliki teknik dan metode yang sama dalam menghasilkan laba. Misalnya industri musik, industri mobil, atau industri hiburan dan lain-lain.

Menurut Dawam Rahardjo industrialisasi adalah suatu keniscayaan karena proses ini dianggap sebagai sebuah kunci ke arah kemakmuran yang didambakan oleh setiap bangsa serta dapat dianggap sebagai salah satu jalan yang penting dalam mencapai kemakmuran.

Dapat dikatakan bahwa Industrialisasi adalah suatu proses menciptakan interaksi para pihak yang memiliki kepentingan ekonomis yang sama terhadap suatu siklus rantai nilai. Proses ini dapat terjadi secara alamiah maupun disengaja. Secara alamiah, pemicu proses industrialisasi adalah pasar.

Tujuan industrialisasi antara lain :
1. Memperluas lapangan kerja
2. Menambah devisa Negara
3. Memanfaatkan potensi sumber daya alam maupun sumberdaya manusia
4. Menggerakkan roda perekonomian suatu bangsa menjadi lebih cepat.

Strategi Industrialisasi

Dalam melaksanakan industrialisasi, ada dua pilihan strategi yaitu : strategi substitusi impor dan strategi promosi ekspor.

Strategi substitusi impor sering disebut juga dengan inward-looking. Strategi ini lebih menekankan pada pengembangan industri yang berorientasi kepada pasar domestik. Dengan kata lain strategi ini adalah industri domestik yang membuat barang-barang menggantikan impor, sedangkan strategi promosi ekspor lebih berorientasi ke pasar internasional dalam usaha pengembangan industri di dalam negeri.

Bahasan kedua...

KEMISKINAN

Kemiskinan adalah keadaan dimana terjadi ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan.

Banyak orang menyebutkan "Banyak warga negara yang hidup di bawah garis kemiskinan", sebenernya sama atau tidak yah dengan kata kemisikinan ? apa mungkin kemiskinan juga ada tingkatannya ?

Definisi garis kemiskinan adalah sejumlah rupiah yang diperlukan oleh setiap individu untuk dapat membayar kebutuhan makanan dan kebutuhan non-makanan yang terdiri dari perumahan, pakaian, kesehatan, pendidikan, transportasi, serta aneka barang dan jasa lainnya.

Kemiskinan pada umumnya didefinisikan dari segi pendapatan dalam bentuk uang ditambah dengan keuntungan-keuntunan non-material yang diterima oleh seseorang. Secara luas kemiskinan meliputi kekurangan atau tidak memiliki pendidikan, keadaan kesehatan yang buruk, kekurangan transportasi yang dibutuhkan oleh masyarakat.

Jadi intinya kemiskinan merupakan gambaran kekurangan materi, yang biasanya mencakup kebutuhan pangan sehari-hari, sandang, perumahan, dan pelayanan kesehatan. Kemiskinan dalam arti ini dipahami sebagai situasi kelangkaan barang-barang dan pelayanan dasar.

Lain halnya dengan kebutuhan sosial dan keterkucilan sosial, ketergantungan, dan ketidakmampuan untuk berpartisipasi dalam masyarakat. Hal ini termasuk pendidikan dan informasi.
Keterkucilan sosial biasanya dibedakan dari kemiskinan, karena hal ini mencakup masalah-masalah politik dan moral, dan tidak dibatasi pada bidang ekonomi.
Gambaran tentang kurangnya penghasilan dan kekayaan yang memadai. Makna “memadai” di sini sangat berbeda-beda melintasi bagian-bagian politik dan ekonomi di seluruh dunia.

Contoh Hubungan Industrialisasi dengan Kemiskinan Di Indonesia

Di Indonesia, Tulus Tambunan (2001, h-108) mencatat adanya proses industrialisasi dimulai dari tahun 1969 dan berhasil mengangkat tingkat pendapatan per kapita di atas US$ 1.000 per tahun dengan tingkat pertumbuhan ekonomi 7% pada saat penduduk 200 jutaan. Namun saat tulisan ini dibuat, keadaan menurun jauh, hingga diperkirakan income perkapita hanya 650 US$ dengan pertumbuhan ekonomi di bawah 4% dan jumlah penduduk hampir 210 juta. Yudo Swasono mencatat bahwa setelah krisis ekonomi yang terjadi pada periode 1982-1986, pada waktu itu pertumbuhan hanya 5%.

Selanjutnya dengan proses industrialisasi pertumbuhan meningkat dan berhasil recovery (pulih kembali), hingga tumbuh tahun 1989 ialah 7,5%, tahun 1991 mencapai 6,6% dan pada akhir Repelita X, atau akhir Pembangunan Jangka Panjang II akan tumbuh dengan rata-rata 8,7%. Namun perkiraan ini meleset jauh, sebab mulai 1997 terjadi krisis moneter yang berlanjut hingga riset ini ditulis, ternyata kondisi itu masih belum pulih.

Industrialisasi yang berkembang di era sekarang ini menyedot begitu banyak tenaga kerja. Hal ini telah merubah alur pendistribusian tenaga kerja dari sektor non industri menuju sektor industri.

Hal ini juga berdampak pada pendapatan yang diperoleh oleh tenaga kerja tersebut. Dengan kata lain secara tidak langsung industrialisasi telah mempengaruhi tingkat kemiskinan.

Namun ternyata perekonomian Indonesia masih sangat tegantung pada sumber daya alam (pertanian, hasil hutan, perkebunan, pariwisata, pertambangan, dan sebagainya). Di pihak lain, tingkat pendapatan masyarakat umumnya masih rendah. Oleh karena itu, tingkat kesejahteraan (dan usaha penanggulangan kemiskinan) Indonesia menjadi sangat dipengaruhi oleh perubahan kualitas lingkungan.

Bila ditinjau lebih mendalam, terlihat ada hubungan yang saling mempengaruhi antara industrialisasi, kemiskinan dan sumber daya alam. Industrialisasi mempengaruhi kemiskinan melalui tingkat pendapatan yang diberikan sektor industri. Kemiskinan mempengaruhi tinggkat penggunaan sumberdaya alam dan proses konservasi sumber daya alam serta lingkungan hidup. Sumber daya alam merupakan sebagai bahan baku dalam Industrialisasi . Hubungan ini terlihat pada diagram berikut.

Selain itu industrialisasi memberikan dampak pula pada tingkat kesehatan yang mempengaruhi jumlah natalitas dan mortalitas penduduk. Dengan kata lain industrialisasi juga mempengaruhi jumlah penduduk sehingga membentuk hubungan sesuai diagram berikut.

Dengan berkembangnya jumlah penduduk, perekonomian harus lebih banyak menyediakan barang dan jasa yang merupakan hasil dari industrialisasi. Peningkatan produksi barang dan jasa menuntut lebih banyak produksi barang SDA yang harus digali dan semakin menipisnya SDA dan akhirnya pencemaran lingkungan semakin meningkat.

Ada hubungan yang positif antara jumlah dan kuantitas barang sumberdaya dan pertumbuhan ekonomi, tetapi sebaliknya ada hubungan negatif antara pertumbuhan ekonomi dan tersedianya sumberdaya alam yang ada di dalam bumi. Di samping itu dengan pembangunan ekonomi yang cepat yang dibarengi dengan pembangunan pabrik sebagai bentuk industrialisasi akan meningkatkan pencemaran lingkungan.


Peningkatan pencemaran lingkungan akan mempersempit lapangan kerja sehingga menimbulkan pengangguran dan berujung pada persoalan kemiskinan. Hubungan itu terus berlangsung dengan pola saling mempengaruhi satu sama lainnya dimana untuk memperbaiki salah satu diantaranya maka harus memperbaiki keseluruhan bagian. Misalnya dalam penanganan pembrantasan kemiskinan maka permasalahan industrialisasi dan sumber daya alam juga harus menjadi fokus penanganan dalam proses tersebut.