Friday, April 15, 2011

Analisis Rasio Laporan Keuangan Bank CIMB Niaga terhadap Camels



Nilai Rasio CAMEL dihitung dengan 7 indikator, yaitu:

a. CAR. Dirumuskan :

CAR = Total Modal / Total ATMR

Pada laporan tersebut CAR mengalami perubahan yang signifikan tiap tahunnya, pada tahun 2007 rasio CAR besar (18,44), namun pada tahun 2008 dan 2009 mengalami penurunan (15,28) (15,27). Karena CAR ini merupakan cerminan dari seberapa besar jumlah aktiva yang memiliki resiko yang dibiayai oleh modal selain dana bank, sehingga dapat dikatakan bank CIMB Niaga tidak mampu mepertahankan sejumlah aktiva yang memiliki resiko.

b. Rasio Aktiva Tetap terhadap Modal. Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut:

ATTM = (Aktiva Tetap + Inventoris)/ Modal

Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen lembaga keuangan dalam menentukan besarnya aktiva tetap dan inventaris yang dimiliki bank yang bersangkutan terhadap modal. Pada data tahun 2007 (10,3) dan 2008 (9,94) 2009 (20,43) ini artinya pada tahun 2008 bank mampu menurunkan rasio, tetapi pada tahun berikutnya bank tidak lagi mampu menurunkan, artinya Semakin tinggi rasio ini artinya modal yang dimiliki bank kurang mencukupi dalam menunjang aktiva tetap dan inventaris sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar.

c. ROA (Return on Assets)

Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001):

ROA = Laba Sebelum Pajak/Rata-Rata Aktiva

2007 > 2008 > 2009 yaitu 2,51 > 2,07 > 1,9. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen lembaga keuangan dalam memperoleh keuntungan (laba sebelum pajak) yang dihasilkan dari rata-rata total aset lembaga keuangan yang bersangkutan. Semakin besar ROA, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai lembaga keuangan sehingga kemungkinan suatu lembaga keuangan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Namun rasio bank Niaga tersebut belum mampu menaikkan rasio ROA nya, sehingga dapat dikatakan keuntungan pun menurun.

d. ROE (Return on Equity)

Rasio ini dirumuskan sebagi berikut (SE BI No 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001):

ROE = Laba Stelah Pajak / Ekuitas

Rasio ini digunakan untuk mengukur kinerja manajemen lembaga keuangan dalam mengelolah modal yang tersedia untuk menghasilkan laba setelah pajak. Semakin besar ROE, semakin besar pula tingkat keuntungan yang dicapai lembaga keuangan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Namun bank Niaga masih mengalami penurunan yakni 18,3 di tahun 2007, 17,35 ditahun 2008 dan 14,46 di tahun 2009.

e. NIM (Net Interest Margin)

Rasio ini dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001):

NIM = Pendapatan Bunga Bersih/Aktiva Produktif

Rasio NIM pada data diatas mengalami penurunan sebesar 1 % di tahun 2008 namun kembali stabil menjadi 6,3 di tahun 2009. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam mengelola aktiva produktifnya untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih. Pendapatan bunga bersih diperoleh dari pendapatan bunga dikurangi beban bunga. Semakin besar rasio ini maka meningkatnya pendapatan bunga atas aktiva produktif yang dikelola bank. Ini membuktikan saat bank mengalami penurunan rasio NIM namun berhasil menstabilkannya lagi.

f.BOPO (Rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional)

digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen lembaga keuangan dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasional. Semakin kecil rasio ini berarti semakin efisien biaya operasional yang dikeluarkan lembaga keuangan yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu lembaga keuangan dalam kondisi bermasalah semakin kecil. Pada tahun 2007 rasio BOPO 83,37 namun naik menjadi 85,99 ini membuktikan pengendalian yang kurang baik antara biaya operasional dengan pendapatan operasionalnya karena rasio naik, namun pada tahun berikutnya 2009 rasio BOPO kembali turun dengan persentasi 83,48

g. LDR (Loan to Deposit Ratio)

Rasio ini dapat dirumuskan sebagai berikut (SE BI No 3/30DPNP tanggal 14 Desember 2001):

LDR = Total Kredit / Total Dana Pihak Ketiga

Di tahun 2007 (95,23) 2008 (93,73) dan 2009 (87,23). Rasio ini digunakan untuk menilai likuiditas suatu bank yang dengan cara membagi jumlah kredit yang diberikan oleh bank terhadap dana pihak ketiga. Semakin tinggi rasio ini, semakin rendahnya kemampuan likuiditas bank yang bersangkutan sehingga kemungkinan suatu bank dalam kondisi bermasalah akan semakin besar.

Sehingga berdasarkan data tersebut tingkat likuiditas bank CIMB Niaga baik karena mampu menurunkan rasio likuiditasnya, penurunan ini mengakibatkan naiknya kemampuan bank dalam hal kredit dan dana dari pihak ketiga.

Berdasarkan seluruh hasil analisis CAMEL terhadap rasio Laporan Keuangan Bank CIMB Niaga, maka dapat diambil kesimpulan bahwa bank Niaga banyak mengalami penurunan, karena 5 dari 7 analisis menggambarkan penurunan dari tahun ke tahunnya. Hanya saja pada rasio likuditas yang mengalami kemajuan, sehingga Bank CIMB Niaga harus meningkatkan lagi kinerja perusahaannya.

Friday, April 1, 2011

Bab 3 Latihan 3-10

Mengidentifikasi saham biasa dengan saham preferen beserta hak-hak yang dapat diberikan kepada pemegang saham tersebut

a. Saham biasa atau biasa disebut dengan (commond stock) yaitu surat berharga dalm bentuk piagam atau sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan kewajiban menyangkut andil kepemilikan dalam perusahaan.

Pemegang saham ini mempengaruhi kebijakan korporasi melalui proses pengambilan suara (voting) dalam pembuatan tujuan, kebijakan dan pemilihan direksi, keuntungan pemegang saham ini berupa devidendan capital gain.

Secara lebih khusus demikian hak-hak pemegang saham biasa :

1. Hak control : hak memilih dewan direksi sehingga dapat mengontrol kebijakan direksi.

2. Hak penerima pembagian keuntungan : karena sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak menerima keuntungan perusahaan.

3. Hak preemptive : hak untuk mendapatkan prosentase kepemilikan yang sama, jika perusahaan mengeluarkan saham baru. Hak ini bertujuan untuk melindungi hak control dari pemegang saham lama dan melindungi pemegang saham lama dari nilai yang merosot.


b. Saham preferen atau biasa disebut (preferred stock) adalah bagian saham yang memiliki tambahan hak melebihi saham biasa. Saham ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Saham preferen partisipasi : saham preferen yang membagikan dividen kepada pemegangnnya. pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap mempunyai hak untuk membagi keuntungan yang dinyatakan sebagai dividen kepada pemegang saham biasa (participating preference shares).

2. Saham preferen nonkumulatif : saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk memdapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu secara kumulatif (noncummulative preferred stock).

Jadi secara jelas hak dari pemegang saham preferen yaitu mendapatkan sejumlah deviden dengan nilai komulatif, serta saat perusahaan mengalami kerugian pemegang saham pun berhak untuk tidak menanggung kerugiaanya tetapi dengan tidak mendapatkan pembagian deviden. Sehingga jumlah yang dihasilkan akan meningkat setiap perusahaan mengalami keuntungan.


c. (1) Definisi treasury stock yaitu saham yang diterbitkan sebelumnya, namun dibeli kembali dari peredaran untuk sementara waktu. Di dalam akuntansi ada 2 metode pencatatannya yaitu dengan menggunakan metode nilai nominal dan metode harga perolehan.

(2) definisi stock right yaitu diterbitkan untuk pemegang saham yang sudah ada, guna untuk menjaga presentase kepemilikan ketika saham yang baru akan diterbitkan.

(3) Definisis stock warrant yaitu pemberian jaminan hak kepada shareholder untuk mebeli saham pada waktu tertentu atau periode yang akan dating atas kecenderungan harga.

Bab 3 Latihan 3-10

<!--[if gte mso 9]> Normal 0 false false false EN-US X-NONE X-NONE MicrosoftInternetExplorer4 Mengidentifikasi saham biasa dengan saham preferen beserta hak-hak yang dapat diberikan kepada pemegang saham tersebut :

a. Saham biasa atau biasa disebut dengan (commond stock) yaitu surat berharga dalam bentuk piagam atau sertifikat yang memberikan pemegangnya bukti atas hak-hak dan kewajiban menyangkut andil kepemilikan dalam perusahaan.



Pemegang saham ini mempengaruhi kebijakan korporasi melalui proses pengambilan suara (voting) Bulleted Listdalam pembuatan tujuan, kebijakan dan pemilihan direksi, keuntungan pemegang saham ini berupa devidendan capital gain.


Secara lebih khusus demikian hak-hak pemegang saham biasa :


1. Hak control : hak memilih dewan direksi sehingga dapat mengontrol kebijakan direksi.

2. Hak penerima pembagian keuntungan : karena sebagai pemilik perusahaan, pemegang saham biasa berhak menerima keuntungan perusahaan.

3. Hak preemptive : hak untuk mendapatkan prosentase kepemilikan yang sama, jika perusahaan mengeluarkan saham baru. Hak ini bertujuan untuk melindungi hak control dari pemegang saham lama dan melindungi pemegang saham lama dari nilai yang merosot.


b. Saham preferen atau biasa disebut (preferred stock) adalah bagian saham yang memiliki tambahan hak melebihi saham biasa. Saham ini terbagi menjadi 2 jenis yaitu :

1. Saham preferen partisipasi : saham preferen yang membagikan dividen kepada pemegangnnya. pemilik saham ini setelah menerima deviden tetap mempunyai hak untuk membagi keuntungan yang dinyatakan sebagai dividen kepada pemegang saham biasa (participating preference shares).

2. Saham preferen nonkumulatif : saham preferen yang tidak mempunyai hak untuk memdapatkan dividen yang belum dibayarkan pada tahun-tahun yang lalu secara kumulatif (noncummulative preferred stock).

Jadi secara jelas hak dari pemegang saham preferen yaitu mendapatkan sejumlah deviden dengan nilai komulatif, serta saat perusahaan mengalami kerugian pemegang saham pun berhak untuk tidak menanggung kerugiaanya tetapi dengan tidak mendapatkan pembagian deviden. Sehingga jumlah yang dihasilkan akan meningkat setiap perusahaan mengalami keuntungan.


c. (1) Definisi treasury stock yaitu saham yang diterbitkan sebelumnya, namun dibeli kembali dari peredaran untuk sementara waktu. Di dalam akuntansi ada 2 metode pencatatannya yaitu dengan menggunakan metode nilai nominal dan metode harga perolehan.


(2) Definisi stock right yaitu diterbitkan untuk pemegang saham yang sudah ada, guna untuk menjaga presentase kepemilikan ketika saham yang baru akan diterbitkan.


(3) Definisis stock warrant yaitu pemberian jaminan hak kepada shareholder untuk mebeli saham pada waktu tertentu atau periode yang akan dating atas kecenderungan harga.